FiLm Indonesia TEREKAM ng`JIPLAK FiLM Amerika PARANORMAL ACTIVITY | 03.48 |
Filed under:
|
"this isn't your typical horror movie"
Begitulah penggalan-penggalan review kalimat orang yang sudah menonton film ini bertebaran di dunia maya. Paranormal Activity merupakan sebuah film dengan minim budget, hanya menggunakan 1 kamera dengan konsep reality movie. Semua hal dalam film ini nampak real, mulai dari akting para pemain yang memainkan dirinya sendiri sampai konsep kameranya. Kendati menggunakan single cam dan berkonsep reality, namun gambar dalam film ini tergolong rapi. Tidak terlalu dipaksakan untuk terlihat real dengan gambar goyang atau out focus disana-sini.
Bercerita tentang sepasang kekasih yang baru saja membeli sebuah handycam dan pindah ke rumah baru. Mereka merasa ada hal gaib yang mengganggu. Dasar penasaran, mereka malah merekam dan membuktikan sendiri apakah gangguan yang mereka rasakan gaib atau nyata.
Disinilah ketegangan demi ketegangan berlangsung. Tak ada darah dimana-mana, atau penjahat yang menggunakan senjata berbahaya, bahkan tak ada tampilan-tampilan tokoh-tokoh menyeramkan seperti di film Indonesia yang biasanya berupa kuntilanak, tuyul, dan lain sebagainya. Lalu, dimana seramnya? Dimana letak ketegangannya?
Mungkin kita perlu cari tau sendiri jika film ini tayang di Indonesia. Namun sebagai gambaran saja, film yang diproduksi tahun 2007 ini sedang 'nangkring' di box office persis diatas Surrogates dan Toy Story. Bahkan di situs film internasional IMDB.com film ini diberi rating 8 dari 10 dengan trend popularitasnya terus menanjak . Satu lagi, di situs yang sedang populer di kalangan masyarakat, Twitter, Paranormal Activity pun masuk sebagai trending topics, yaitu topik yang hangat dibicarakan. Mencengangkan bukan?
Begitulah penggalan-penggalan review kalimat orang yang sudah menonton film ini bertebaran di dunia maya. Paranormal Activity merupakan sebuah film dengan minim budget, hanya menggunakan 1 kamera dengan konsep reality movie. Semua hal dalam film ini nampak real, mulai dari akting para pemain yang memainkan dirinya sendiri sampai konsep kameranya. Kendati menggunakan single cam dan berkonsep reality, namun gambar dalam film ini tergolong rapi. Tidak terlalu dipaksakan untuk terlihat real dengan gambar goyang atau out focus disana-sini.
Bercerita tentang sepasang kekasih yang baru saja membeli sebuah handycam dan pindah ke rumah baru. Mereka merasa ada hal gaib yang mengganggu. Dasar penasaran, mereka malah merekam dan membuktikan sendiri apakah gangguan yang mereka rasakan gaib atau nyata.
Disinilah ketegangan demi ketegangan berlangsung. Tak ada darah dimana-mana, atau penjahat yang menggunakan senjata berbahaya, bahkan tak ada tampilan-tampilan tokoh-tokoh menyeramkan seperti di film Indonesia yang biasanya berupa kuntilanak, tuyul, dan lain sebagainya. Lalu, dimana seramnya? Dimana letak ketegangannya?
Mungkin kita perlu cari tau sendiri jika film ini tayang di Indonesia. Namun sebagai gambaran saja, film yang diproduksi tahun 2007 ini sedang 'nangkring' di box office persis diatas Surrogates dan Toy Story. Bahkan di situs film internasional IMDB.com film ini diberi rating 8 dari 10 dengan trend popularitasnya terus menanjak . Satu lagi, di situs yang sedang populer di kalangan masyarakat, Twitter, Paranormal Activity pun masuk sebagai trending topics, yaitu topik yang hangat dibicarakan. Mencengangkan bukan?
Jika Anda penasaran, bisa melihat situsnya www.paranormalactivity-movie.com. Berhubung film ini merupakan film indie yang kemudian diambil alih oleh Paramount Pictures, maka di website-nya mereka melakukan riset langsung pada penggemarnya untuk mengetahui seberapa besar 'demand' di sebuah negara terhadap film ini.
Nah..kemaren aku abis nunton Film TEREKAM ceritanya hampir sama. Nia baca ajja sinopsisnya...
Olga Lydia (model) memiliki keinginan untuk mencoba membuat sebuah film yang bergenre horror. Sebelumnya Olga pernah membuat film bergenre drama. Dalam pengerjaan proyek ini Olga mengikutsertakan temannya Monique, seorang pemain film dan sinetron. Olga juga meminta bantuan temannya yang lain, Julia Perez (Jupe)
Insiden diawali ketika Olga, Jupe dan Monique memutuskan untuk tinggal disebuah rumah milik teman Olga bernama Siska, dalam rangka mempersiapkan film horror mereka. Olga meminta agar semua kegiatan mereka di dalam rumah itu direkam dengan kamera, yang mungkin bisa digunakan untuk keperluan dokumentasi Behind The Scene film tersebut. Olga memasang kamera hampir disetiap ruangan rumah.
Mereka mengalami beberapa kejadian aneh tapi mereka anggap hanya perasaan paranoid mereka saja, dan tanpa mereka sadari, semua kamera yang mereka pasang telah menangkap sosok makhluk gaib yang sangat menyeramkan. Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk segera pergi meninggalkan rumah itu. Namun ternyata tidak mudah, karena banyak kejadian aneh yang muncul dan menghalang-halangi mereka untuk dapat keluar dari rumah tersebut.
Setelah semua kejadian itu, Olga meminta bantuan Koya Pagayo, seorang sutradara untuk mengedit semua footage-footage yang ia miliki dan dijadikan sebuah film horror. Akhirnya Batavia Pictures tertarik dan bersedia membeli dokumentasi tersebut serta mendanai proses editing-nya untuk diproduksi menjadi sebuah layar lebar yang kemudian didistribusikan.
Nah..kemaren aku abis nunton Film TEREKAM ceritanya hampir sama. Nia baca ajja sinopsisnya...
Olga Lydia (model) memiliki keinginan untuk mencoba membuat sebuah film yang bergenre horror. Sebelumnya Olga pernah membuat film bergenre drama. Dalam pengerjaan proyek ini Olga mengikutsertakan temannya Monique, seorang pemain film dan sinetron. Olga juga meminta bantuan temannya yang lain, Julia Perez (Jupe)
Insiden diawali ketika Olga, Jupe dan Monique memutuskan untuk tinggal disebuah rumah milik teman Olga bernama Siska, dalam rangka mempersiapkan film horror mereka. Olga meminta agar semua kegiatan mereka di dalam rumah itu direkam dengan kamera, yang mungkin bisa digunakan untuk keperluan dokumentasi Behind The Scene film tersebut. Olga memasang kamera hampir disetiap ruangan rumah.
Mereka mengalami beberapa kejadian aneh tapi mereka anggap hanya perasaan paranoid mereka saja, dan tanpa mereka sadari, semua kamera yang mereka pasang telah menangkap sosok makhluk gaib yang sangat menyeramkan. Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk segera pergi meninggalkan rumah itu. Namun ternyata tidak mudah, karena banyak kejadian aneh yang muncul dan menghalang-halangi mereka untuk dapat keluar dari rumah tersebut.
Setelah semua kejadian itu, Olga meminta bantuan Koya Pagayo, seorang sutradara untuk mengedit semua footage-footage yang ia miliki dan dijadikan sebuah film horror. Akhirnya Batavia Pictures tertarik dan bersedia membeli dokumentasi tersebut serta mendanai proses editing-nya untuk diproduksi menjadi sebuah layar lebar yang kemudian didistribusikan.
Nah antara kedua film diatas entah cuma sekedar sama atau niru doank kalian bisa punya pendapat sendiri ^^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar